Persahabatan dengan sahabat karibku akhir-akhir ini mulai renggang, entahlah apa penyebabnya. Aku mulai merasakan ketidak hadirannya dalam hidupku ketika tak ada lagi komunikasi diantara kami. Aku sendiri sebenarnya sudah mencoba menghubunginya baik lewat sms atau telpon, tapi hasilnya selalu nihil, smsku tidak pernah lagi terbalas telponku pun tak pernah terjawab pula. Mungkin sudah ganti nomor hp atau memang lagi sibuk sehingga sahabat terbaikku itu tak sempat menjawab sms atau mengangkat telpon dariku. Awalnya memang aku berpikiran begitu tapi lama kelamaan ada sedikit keganjilan, masa sih aku yang terus menghubunginya tak pernah ada jawaban. Aku coba bertanya pada teman-teman dekatnya namun mereka pun hanya berkata ”tidak tahu”.
Aku hanya ingin tahu penyebab dari semua ini dan aku mencoba bermuhasabah diri apakah ini dikarenakan kelalaianku atau memang sahabatku itu tidak mau lagi berteman dengan diriku. Sungguh aku begitu merasa kehilangan atas kealfaan dirinya dalam hidupku. Begitu banyak kenangan indah yang telah kami ukir dengannya. Ketika aku sedang dalam keadaan sedih dialah yang selalu menghiburku ketika kegembiraan datang menghampiri kami merayakannya. Sungguh jika aku mengingat kenangan-kenangan itu aku merasa sedih.
Begitu sedihnya aku sehingga aku terus mencoba menghubunginya lewat telpon tapi tetap telponnya tak pernah diangkat. Ingin rasanya aku melupakan dirinya tapi sungguh aku tak bisa. Aku takut kealfaan dirinya dalam hidupku dikarenakan kesalahan yang telah aku perbuat dan jika ini benar maka sungguh aku akan merasa berdosa sekali. Doaku, semoga ini tidak berkelanjutan sehingga aku bisa mendengar gelak tawa dan senyumnya dalam hidupku kembali.
Memang aku menyadari dalam kehidupan ini ada pertemuan ada juga perpisahan tapi apakah memang beginikah caranya kami berpisah? Sungguh jika aku harus berpisah dengannya, aku hanya ingin perpisahan ini dilandaskan dengan kebaikan sebagai mana dulu kami bertemu dengan kebaikan. Tak pernah kubayangkan jika aku tak bisa bertemu dengannya lagi dan ini disebabkan oleh keteledoran diriku, penyesalanlah yang aku temukan untuk saat ini.
Atau memang beginikah Allah mengajarkan kepada hamba-Nya tentang arti persahabatan sejati? Persahabatan yang dilandaskan kecintaan kepada-Nya. Dan hikmahnya kelak kami akan dipertemukan kembali. Mungkin inikah sebuah proses pembelajaran diri bahwa persahabatan sejati adalah harus dengan adanya perpisahan tapi bukan perpisahan untuk selamanya tapi perpisahan untuk bertemu kembali. Semoga.
Sahabatku, dimanapun engkau sekarang berada aku berharap engkau dalam keadaan sehat dan selalu berprasangka baik terhadapku. aku akan selalu berdoa untukmu semoga Allah memberikan karunia-Nya kepadamu dan kelak kita bisa bertemu kembali. Sahabatku, aku hanya ingin persahabatan yang telah kita ukir bersama ini tidak berbuah dengan kebencian. Jika dalam persahabatan ini terdapat kesalahan dariku mohon maafkan karena sungguh itu semua adalah kelemahanku sebagai manusia dan kelak jika kita bertemu kembali semoga senyum manismu selalu akan ku temukan pada setiap pertemuan kita.
Ah, sahabatku.... memang dalam kehidupan ini terkadang ada saja kesalahan yang disengaja atau tidak yang telah aku perbuat kepadamu tapi sungguh itu semua tidak aku sadari. Aku hanya mencoba mempertahankan persahabatan ini. Aku percaya bahwa Allah begitu sayang kepada hamba-Nya dan kejadian ini adalah bukti dari kasih sayang-Nya.
Sahabatku, aku teringat kepada sebuah kisah persahabatan Rasulullah dengan para sahabatnya. Begitu banyak halangan dan cobaan yang menerpa persahabatan mereka tapi mereka tetap berusaha mempertahankannya hingga di syurga. Aku teringat ketika Rasulullah luka parah akibat perang uhud dan para sahabatnyalah yang menjaga beliau. Bahkan aku terhenyak ketika membaca kisah seorang sahabat yang hampir wafat akibat perang uhud tersebut dan ia begitu kehausan. Lalu seorang sahabat yang luka parah pula menghampirinya dengan membawa air minum untuk diberikan kepadanya. Ketika sahabat itu hendak meminumnya terdengar dari sebelahnya seorang sahabat yang hampir wafat juga membutuhkan air tersebut, kemudian ia pun memberikan kepadanya dan ia pun meninggal. Sahabat yang diberi air itupun hendak meminumnya tapi dari kejauhan terdengar sayup-sayup seorang sahabat meminta air karena kehausan. Ia pun berusaha menghampirinya untuk memberikan air tersebut dan ia pun berhasil memberikannya tapi sungguh sebelum air itu diminum ia telah gugur. Tahukah engkau sahabat, orang yang memberikan itupun tak lama kemudian meninggal dan akhirnya air tersebut tidak ada yang meminumnya. Masya Allah. Begitu indah persahabatan yang telah mereka ukir dan tentunya bagi mereka syurgalah balasannya. Semoga aku juga bisa meniru mereka.
0 komentar:
Posting Komentar