Senin, November 13, 2017

4 Sholat Sunnah yang Rugi Besar Jika Ditinggalkan



Memang tidak wajib. Namun jika sholat-sholat sunnah ini ditinggalkan, kita bisa rugi besar. Sebab keutamaannya luar biasa dan Rasulullah mewasiatkan agar kita berupaya selalu melaksanakannya.
Sholat Tahajud
Sholat tahajud merupakan sholat sunnah yang paling utama. Rasulullah mensabdakan:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ

“Sholat yang paling afdhol setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i)

Sholat sunnah yang juga sering disebut sholat malam (sholat lail, qiyamullail) ini senantiasa Rasulullah kerjakan. Sebab bagi beliau, sholat ini wajib. Sedangkan bagi umatnya, sunnah muakkad.

Tahajud juga merupakan satu-satunya sholat sunnah yang disebutkan dalam Al Quran berikut keutamaannya.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Israa’: 79)
Sholat Witir
Seperti halnya sholat tahajud, sholat witir juga senantiasa Rasulullah lakukan. Beliau juga mewasiatkan agar kita memelihara sholat ganjil tersebut.
إِنَّ اللهَ زَادَكُمْ صَلاَةً، فَحَافِظُوْا عَلَيْهَا، وَهِيَ اَلْوِتْرُ

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’alatelah memberi kalian tambahan shalat, maka peliharalah dia, yaitu shalat Witir.” (HR. Ahmad)

Sholat witir merupakan salah satu dari tiga wasiat Rasulullah kepada Abu Hurairah untuk senantiasa dikerjakan, jangan sampai ditinggalkan.

Sholat Sunnah Fajar
Sholat sunnah fajar atau sholat sunnah qabliyah Subuh hendaklah kita upayakan sekuat tenaga untuk kita amalkan. Keutamaannya yang luar biasa, sungguh membuat kita merugi jika meninggalkannya.
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim)

Dalam praktiknya, Rasulullah senantiasa menjaga sholat sunnah ini bahkan melebihi sholat sunnah lainnya.
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْر

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu shalat sunnah pun yang lebih beliau jaga dalam melaksanakannya melebihi dua rakaat shalat sunnah fajar.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sholat Dhuha
Jika ketiga sholat tahajud dan sholat witir dikerjakan di malam hari dan sholat fajar dikerjakan setelah terbitnya fajar, sholat dhuha adalah sholat sunnah di pagi hari yang keutamaannya luar biasa. Karenanya, Rasulullah mewasiatkan Abu Hurairah untuk tidak pernah meninggalkannya.
أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ

“Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), shalat Dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Inilah sholatnya orang-orang awwabin, dua rakaatnya senilai 360 sedekah, 4 rakaatnya membawa kecukupan sepanjang hari. Ia juga ghanimah terbanyak dan bisa berpahala senilai umrah. Lebih detilnya bisa dibaca Keutamaan Sholat Dhuha. [Muchlisin BK/Tarbiyah.net]

Selasa, November 07, 2017

Sedekah Yang Paling Besar Pahalanya

Sahabat, sedekah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Bukan hanya dianjurkan untuk orang kaya saja, tetapi sedekah dianjurkan dan memang pada dasarnya dapat dilakukan oleh siapa saja.
Kita juga bisa sedekah kepada orang yang menjadi tanggungan kita. Jadi misalkan kita kepala keluarga dan ingin bersedekah kepada orangtua, anak, istri, dan semua orang yang menjadi tanggungannya, maka hal itu juga diperbolehkan bahkan termasuk sedekah yang paling baik.  Sebagaimana hadits berikut;
أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata,: "Shadaqah yang paling baik adalah dari orang yang sudah cukup (untuk kebutuhan dirinya). Maka mulailah untuk orang-orang yang menjadi tanggunganmu". (HR Bukhari No 1337)
Selain itu, Sahabat tahu nggak sih, ternyata ada juga lho sedekah yang paling banyak atau besar pahalanya. Terus, mau juga buat dapat pahalanya? Coba simak hadits berikut;
أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَان
 
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan berkata,: "Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?". Beliau menjawab: "Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan kikir, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan begini (punya ini) dan si fulan begini. Padahal harta itu milik si fulan". (HR Bukhari No 1330)
Gampang-gampang susah sih. Bayangin, lagi kaya tapi kikir eh terus disuruh sedekah! Gimana bisa?!
Tapi justru di situlah ujiannya. Karena itu artinya seseorang tersebut harus berjuang melawan hawa nafsunya. Hawa nafsu nahan-nahan hartanya. Apa lagi orang yang kikir kan biasanya taku miskin. Di dalam benaknya tertanam pikiran bahwa semakin banyak sedekah maka hartanya akan berkurang. Padahal jika kita percaya dengan matematika Allah yang luar biasa, maka seharusnya orang tersebut sadar, bahwa semakin banyak memberi maka Allah akan melimpahkan dan melipatgandakan rezekinya dengan jalan yang tidak disangka-sangka. Sebab demikianlah janji Allah. Dan Allah tidak pernah meningkari janji.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia."

(QS. Al-Hadid [57] : Ayat 18)
Wallahua'lam bishowab.