Iman ibarat tanaman yang memerlukan kondisi lingkungan yang kondusif untuk bisa tumbuh dengan baik dan subur, maka untuk menjaga iman ada 4 hal yg harus kita lakukan.
Yang pertama yaitu kita perlu membangun lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan iman itu, terutama lingkungan keluarga, artinya bahwa di lingkungan keluarga dan tetangga dimana kita tinggal inilah harus dibuat sekondusif mungkin untuk pertumbuhan iman itu, secara kasat mata kita bisa melihat perbedaan yang sangat signifikan antara bagaimana peri kehidupan pada lingkungan masyarakat yang Islami dengan cara hidup pada lingkungan masyarakat yang tidak Islami.
Yang kedua, untuk menjaga tanaman tetap subur perlu disiram dengan air, sama dengan iman, maka kita perlu mengadakan siraman rohani dalam bentuk mengikuti pengajian atau majelis ilmu. Siraman dalam bentuk pengajian atau majelis ilmu ini membuat hati dan pikiran menjadi tetap segar untuk menghilangkan rasa dahaga pada jiwa dengan suasana saling ingat-mengingatkan. Siraman ini juga bisa dalam bentuk membaca Al Qur’an atau buku keagamaan.
Yang ketiga, tanaman memerlukan pemupukan agar tetap subur, untuk memupuk iman, kita perlu senantiasa berdo’a, do’a untuk selalu diberi petunjuk oleh Allah SWT merupakan pupuk yang mujarab, karena hanya Allah SWT yang berhak memberi petunjuk bagi manusia. (QS.Al-Qoshosh (28):56.)
Yang keempat, agar tanaman tetap tumbuh dengan baik dan tidak hancur atau rusak, maka perlu dijaga dari hama dan penyakit, begitu pula dengan iman, agar tidak hancur atau rusak, perlu kita jaga dari hama dan penyakit, hama dan penyakit iman adalah perbuatan maksiat, karena perbuatan maksiat dapat menghancurkan dan merusak iman.
Dengan demikian, kalau kita bisa melaksanakan keempat hal tersbut di atas, maka kita akan bisa menjaga iman kita tetap tumbuh dan subur. Bunga dari iman yang tetap tumbuh dan subur itu adalah hidup yang selalu ingat kepada Allah dan buah dari hidup yang selalu ingat kepada Allah SWT adalah hidup yang tenang dan tentram. Ketahuilah bahwa hidup kita baru bisa tenang dan tentram apabila hati selalu ingat kepada Allah SWT. (QS.Ar-Raad (13):28)
Sumber : Amirhady – Anggana, Kutai Kertanegara
0 komentar:
Posting Komentar