Selasa, Maret 22, 2011

Kode Babi Pada Makanan Kemasan

Kode Babi Pada Makanan Kemasan
(Oleh Dr.M.Anjad Khan)

Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya adalah mencatat semua merek barang, makanan dan obat-obatan.

Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan produk tersebut harus terlebih dahulu mendapat ijin dari Badan pengawas Obat dan Makanan Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di Badan tersebut bagian QC , oleh sebab itu dia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141.

Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis tersebut, dia penasaran dan kemudian menanyakan kode matematis tersebut kepada seorang perancis yang berwenang dalam bidang itu dan orang tersebut menjawab ” KERJAKAN SAJA TUGASMU, DAN JANGAN BANYAK TANYA!’.

Jawaban tersebut menimbulkan kecurigaan buat Shaikh Sahib dan dia kemudian mulai mencari tahu kode matematis tersebut dalam dokumen yang ada. Ternyata apa yang dia temukan cukup mengagetkan kaum muslim di dunia. Hampir diseluruh negara barat termasuk Eropa, pilihan utama untuk daging adalah daging babi. Peternakan babi sangat banyak di negara-negara tersebut. Di perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000.

Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun orang eropa dan amerika berusaha menghindari lemak-lemak tersebut. Kemudian yang menjadi pertanyaan ekarang; dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ? jawabannya adalah: Babi-babi tersebut dipotong di rumah-rumah jagal dalam pengawasan Badan POM dan yang membuat pusing Badan tersebut adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.

Dahulu kira-kira 60 tahun yang lalu, lemak-lemak tersebut dibakar. Kemudian mereka berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal ujicobanya mereka membuat sabun dengan bahan lemak tersebut dan ternyata itu berhasil. Lemak-lemak tersebut diproses secara kimiawi, dikemas sedemikian rupa dan dipasarkan. Dalam pada itu negara-negara di Eropa memberlakukan aturan yang mengharuskan bahan-bahan dari setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Oleh karena itu bahan yang terbuat dari lemak babi dicantukam dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produk. Mereka yang sudah tinggal di Eropa selama 40 tahun terakhir ini mengetahui hal tersebut.

Namun produk dengan bahan lemak babi tersebut dilarang masuk ke negara-negara Islam pada saat itu sehingga menimbulkan defisit perdagangan bagi Negara pengekspor. Menoleh ke masa lalu, jika anda hubungkan dengan Asia Tenggara, anda mungkin tahu tentang factor yang menimbulkan perang saudara. Pada saat itu, peluru senapan dibuat di Eropa dan diangkut ke belahan benua melalui jalur laut. Perjalanannya memakan waktu berbulan-bulan hingga mencapai tempat tujuan sehingga bubuk mesiu yang ada di dalamnya mengalami kerusakan karena terkena air laut.

Kemudian mereka punya ide untuk melapisi peluru tersebut dengan lemak babi. Lapisan lemak tersebut harus digigit dengan gigi terlebih dahulu sebelum digunakan. Saat berita mengenai pelapisan tersebut tersebar dan sampai ketelinga tentara yang kebanyakan Muslim dan beberapa Vegetarian ( orang yang tdk makan daging), maka tentara – tentara tersebut menolak berperang sehingga mengakibatkan perang saudara (civil war).

Negara-negara Eropa mengakui fakta tersebut dan kemudian menggantikan penulisan lemak babi dalam kemasan dengan menuliskan lemak hewan. Semua orang yang tinggal di Eropa sejak tahun 1970 – an mengetahuinya. Saat perusahaan produsen ditanya oleh pihak berwenang dari negara Islam mengenai lemak hewan tersebut, maka jawabannya bahwa lemak tersebut adalah lemak sapi & domba, walaupun demikian lemak-lemak tesebut haram bagi muslim karena penyembelihan hewan ternak tersebut tidak mengikuti syariat islam. Oleh karena itu produk dengan label baru tersebut dilarang masuk ke negara-negara islam. Sebagai akibatnya, perusahan-perusaha produsen menghadapi masalah keuangan yang sangat serius karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produknya ke Negara islam, dimana laba penjualan ke negara islam bias mencapai milliaran dolar.

Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti oleh Badan POM sementara orang awam tidak mengetahuinya. Kode tersebut diawali dengan kode E-CODES. E-INGREDIENTS ini terdapat di banyak produk perusahaan multinasional termasuk pasta gigi, sejenis permen karet, cokelat, gula-gula, biscuit, makanan kaleng, buah-buahan kalengan dan beberapa multi vitamin dan masih banyak lagi jenis produk makanan & obat-obatan lainnya. Semenjak produk – produk tersebut di atas banyak dikonsumsi oleh negara-negara muslim, kita sebagai masyarakat muslim tidak terkecuali sedang menghadapi masalah penyakit masyarakat yakni hilangnya rasa malu,kekerasan dan seks bebas(kumpul kebo).

Oleh karenanya, saya mohon kepada semua umat islam untuk memeriksa terlebih dahulu bahan-bahan produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode E-CODES berikut ini. Jika ditemukan kode-kode berikut ini dalam kemasan produk yang akan kita beli, maka hendaknya dapat dihindari karena produk dengan kode-kode tersebut di bawah ini mengandung lemak babi :

E100, E110, E120, E 140, E141, E153, E210, E213, E214,

E216, E234,E252,E270, E280, E325,E326, E327, E334,

E335, E336, E337, E422, E430,E431, E432, E433,E434,

E435, E436, E440,E470, E471, E472, E473, E474,

E475,E476, E477, E478, E481, E482, E483, E491, E492,

E493,E494, E495, E542,E570, E572, E631, E635, E904.

Adalah tanggung jawab kita semua sebagai umat islam untuk mengikuti syariat islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada saudara-saurdara kita.

Semoga manfaat, M. Anjad Khan Medical Research Institute United States.

* Prennss …kalo mo hang out di Starbucks or Coffebean, pikir2 ulang deh… karena, ternyata semua minuman mengandung elmusifier yang berasal dari babi. Kalo membeli makanan kita juga gampang mengetahui halal or haram, caranya dg melihat ada tidaknya kode E ? trus tiga digit angka dibelakangnya, dan itu artinya bahan2 berasal dari lemak babi…

* Dear all …Jika memang emulsifier yang dipake starbuck adalah kode E471 (tidak adaembel2 lain, misal : lecithin de soja atau soy lecithin), maka saya yakni bahwa ‘origin’nya adalah pork or varken (babi) Sebenarnya tak hanya E471 tapi juga E472, para keluarga muslim Groningen the Netherlands & ikatan kel muslim Eropa memperingatkan kami utk mengecek content / ingredient emulsifier ini pd setiap produk makanan yg akan dibeli. Kami pun sempat kaget, karena emulsifier juga digunakan pada rot itawar. Karena itu, kami sarankan kpd kel muslim utk pilih roti tawar dgistilah biological bread (non-chemical additive), tentu saja resikonya harga lebih mahal (1/2 blok roti tawar jenis ini hampir 3 X harga roti tawar dgemulsifier),yang pentingkan halal.

* FYI ….E471 biasa dikenal dg sebutan lecithin è originnya merupakan ekstrakdari tulang babi.E472 (saya tak ingat nama dagangnya) è originnya adalah ekstrak tulang babi. Kedua additive ini merupakan senyawa turunan dr asam lemak (fattyacid). Biasanya kedua additive ini sangat sering ditemukan pada produk2 berikut : Produk makanan mengandung cokelat è roti, ice cream, biskuit, dll. Produk makanan yg perlu elmusifier è coklat bar, ice cream, or bulk,coffee cream, marshmallo, jelly, dsb.

Sumber : http://ikwanti.wordpress.com/2011/03/21/kode-babi-pada-makanan-kemasan-termasuk-dalam-es-krim-magnum/

Jumat, Maret 18, 2011

Buah - buahan Bekal Di Akhirat

Mau bagi buah-buahan nich buat bekal di akhirat, baik di konsumsi setiap hari :

• Apel = Ayo pelajai Al Qur’an
• Strawberry = Selalu Taat & Rajin Member1
• Jeruk = Jangan Berbuat Buruk
• Pisang = Pantang Iri, Sombong, & Angkuh
• Anggur = Anggota Gemar Bersyukur
• Jambu = Jaga Iman Dalam Kalbu
• Tomat = Bertobat & Tidak Maksiat
• Talas = Tidak Ada Kata Malas
• Mentimun = Menuntut Ilmu Tidak Banyak Melamun

Ayo Segera kita Konsumsi supaya Iman kita tetap Sehat

Rabu, Maret 02, 2011

Dengan kelembutan...

Alkisah... suatu saat di beberapa waktu yang telah lewat, ada seorang bapak dari kampung yang selalu membimbing anak2 asuh yang kurang beruntung. Suatu saat bapak ini diberi kelebihan, sehingga berniat mengajak anak2 asuhnya untuk piknik ke dufan di kota metropolitan. Lalu berangkatlah berombongan bapak dan anak2 asuh dari kampung ke dufan.


Sampai di Dufan.. Gubrak !! Kaget bapak yang baik hati ini. Maklum, terbiasa di kampung dengan tarip 5 ribu rupiah per kepala bisa masuk ke tempat rekreasi. Sementara dufan... hampir 20 kali lipatnya. Kali sekian anak yang beliau bawa. Uff... langsung keringat menetes.


Gimana neh. Mo gak masuk, kesian sama anak2 yang udah kadung semangat diajak ke dufan. Mo masuk... uang di kantong ternyata gak mencukupi. Lagi bingung... rupanya ada seorang bapak lain yang memperhatikannya. Bapak kedua ini, jalan langsung menuju bapak yang dari kampung, dan menubruknyanya. Jatuhlah amplop di antara mereka. Sambil nunjuk ke amplop dan melihat tepat ke bola mata bapak yang dari kampung, bapak kedua bilang : itu, amplop anda jatuh.


Bapak asuh bingung. Diambilnya amplop itu, yang ternyata isinya segepok uang yang ternyata cukup untuk biaya tiket semua anak asuhnya. Dia tengok2... bapak kedua sudah tidak terlihat sama sekali.


Banyak cara bapak kedua untuk menolong sang bapak asuh. Namun, bapak kedua memilih untuk menolong dengan 'tetap bersembunyi'. Menolong dengan penuh kelembutan yang berasal dari hati. Dan bapak pertama selalu teringat dan berterima kasih dengan kejadian tsb, meskipun gak tahu dan gak kenal, dan sudah lama terlewat.


Di masa yang lebih lama lagi, kita kenal Rasululloh yang selalu membagikan kepada para sahabatnya makanan yang dihadiahkan kepada beliau. Suatu saat, ada wanita yang memberinya buah2 an. Rasululloh memakan satu demi satu sambil tersenyum, sampai semua buah itu habis. Setelah wanita itu pulang, sahabat pun bertanya, mengapa tidak seperti kebiasaan beliau. Dan Rasululloh SAW menjawab : ketahuilah, buah itu rasanya masam. Aku khawatir apabila kalian ikut memakannya, maka akan muncul kalimat yang dapat menyakiti hati wanita tsb. Karenanya aku memakannya sampai habis.


Ada banyak cara untuk berbuat. Ada banyak cara untuk beramal. Ada banyak jalan menuju kebaikan. Ada saatnya perlu berlatih untuk beramal dengan kelembutan, seperti yang Rasululloh contohkan...

Sumber : Email Seorang Teman