Rabu, Maret 02, 2011

Dengan kelembutan...

Alkisah... suatu saat di beberapa waktu yang telah lewat, ada seorang bapak dari kampung yang selalu membimbing anak2 asuh yang kurang beruntung. Suatu saat bapak ini diberi kelebihan, sehingga berniat mengajak anak2 asuhnya untuk piknik ke dufan di kota metropolitan. Lalu berangkatlah berombongan bapak dan anak2 asuh dari kampung ke dufan.


Sampai di Dufan.. Gubrak !! Kaget bapak yang baik hati ini. Maklum, terbiasa di kampung dengan tarip 5 ribu rupiah per kepala bisa masuk ke tempat rekreasi. Sementara dufan... hampir 20 kali lipatnya. Kali sekian anak yang beliau bawa. Uff... langsung keringat menetes.


Gimana neh. Mo gak masuk, kesian sama anak2 yang udah kadung semangat diajak ke dufan. Mo masuk... uang di kantong ternyata gak mencukupi. Lagi bingung... rupanya ada seorang bapak lain yang memperhatikannya. Bapak kedua ini, jalan langsung menuju bapak yang dari kampung, dan menubruknyanya. Jatuhlah amplop di antara mereka. Sambil nunjuk ke amplop dan melihat tepat ke bola mata bapak yang dari kampung, bapak kedua bilang : itu, amplop anda jatuh.


Bapak asuh bingung. Diambilnya amplop itu, yang ternyata isinya segepok uang yang ternyata cukup untuk biaya tiket semua anak asuhnya. Dia tengok2... bapak kedua sudah tidak terlihat sama sekali.


Banyak cara bapak kedua untuk menolong sang bapak asuh. Namun, bapak kedua memilih untuk menolong dengan 'tetap bersembunyi'. Menolong dengan penuh kelembutan yang berasal dari hati. Dan bapak pertama selalu teringat dan berterima kasih dengan kejadian tsb, meskipun gak tahu dan gak kenal, dan sudah lama terlewat.


Di masa yang lebih lama lagi, kita kenal Rasululloh yang selalu membagikan kepada para sahabatnya makanan yang dihadiahkan kepada beliau. Suatu saat, ada wanita yang memberinya buah2 an. Rasululloh memakan satu demi satu sambil tersenyum, sampai semua buah itu habis. Setelah wanita itu pulang, sahabat pun bertanya, mengapa tidak seperti kebiasaan beliau. Dan Rasululloh SAW menjawab : ketahuilah, buah itu rasanya masam. Aku khawatir apabila kalian ikut memakannya, maka akan muncul kalimat yang dapat menyakiti hati wanita tsb. Karenanya aku memakannya sampai habis.


Ada banyak cara untuk berbuat. Ada banyak cara untuk beramal. Ada banyak jalan menuju kebaikan. Ada saatnya perlu berlatih untuk beramal dengan kelembutan, seperti yang Rasululloh contohkan...

Sumber : Email Seorang Teman

0 komentar: