Apakah benar akan membuatnya lupa akan diri sendiri? Mungkin saja, tapi hakikatnya saat manusia jatuh cinta, semakin ia ingat dengan cintanya. Semakin kuat ingatannya pada drinya sendiri.
Suatu ketika Hasan dan Husein melihat ibunya, Fatimah (semoga Allah senantiasa merahmati) sedang berdoa. lalu mereka mendengarkan doa yang dipanjatkan oleh ibunya. Fatimah menyebut banyak nama dalam doanya termasuk juga untuk saudara seimannya di banyak tempat, di doakannya semua dengan doa-doa yang penuh kebaikan.
Sahabat mungkin kita juga masih menemui orang-orang seperti Fatimah. Yang seringkali memanjatkan doa, dengan khusyuk dan menangis bahkan. Semua doanya berisi kebaikan. namun ternyata orang tersebut tak mendoakan dirinya sendiri. Lupakah dirinya? Atau bodohkah?
Saya yakin tidak, tapi saya yakin itu semua karena emahaman yang amat sangat tentang arti cinta.
Ingatkah kejadian sahabat yang ditegur oleh Rosul ketika ditanya sebesar apa cintanya terhadap dirrinya. Sahabat itu menjawab kalau dia mencintai Rosul sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, yang kemudian di tegur oleh rosul itu bukanlah cinta. Tapi cinta Rosul adalah saat Rosul lebih kita cintai daripada diri kita sendiri, itulah koreksinya. yang kemudian sahabat itu mengatakan hal tersebut.
Sahabat, pecinta sejati lebih cinta pada cintanya daripada dirinya sendiri. Dia lebih ingat cintanya daripada dirinya sendiri. Maka saat kita melihat ada orang yang dengan tulus pada kita mendoakan diri kita dengan banyak hal yang baik, namun dia sendiri tidak atau hanya sedikit doa untuk dirinya sendiri, percayalah cintanya lebih besar dari apa yang pernah kita kira.
Mengendaplah mendengar tangisan doa seorang ibu di tengah malam, maka Anda akan tahu betapa benar nyata cintanya.
Bukalah lembaran sejarah umat ini. Saat seorang pribadi agung menyebut "umatku, umatku, umatku" di akhir hayatnya, maka Anda akan yakini betapa besar dan kokoh cintanya pada umatnya.
Ya, bila manusia jatuh cinta.
Cintanyalah yang sering diingat,
Cintanyalah yang yang sering disebut,
Cintanyalah yang selalu menjadi harapannya,
Dan dia yakin semakin besar dia cinta,
Semakin besar pula cintanya membalas,
Semakin sering dia menyebut cintanya,
Semakin sering sang cinta menyebut namanya,
Semakin dia agungkan nama sang cinta,
Semakin diagungkan namanya oleh sang cinta,...
Pada siapapun,...
Ayah, ibu, suami, istri, anak, umat, orang yang Anda kasihi, Rosul atau
Allah pencipta segala alam.
Hukum jatuh cinta tetap sama...
"Cinta sejati tak pernah bertepuk sebelah tangan"
"Ingatlah Aku, maka Aku pun akan ingat kepadamu,.. "(QS Al Baqarah:152)