Selasa, Mei 21, 2013

Aneh Tapi Nyata dengan Alhamdulillah



Alkisah, disuatu desa ada seorang petani miskin yang kehilangan kuda satu-satunya. Kuda itu selalu petani gunakan untuk bekerja. Orang-orang di desanya amat prihatin atas kejadian itu, namun petani itu hanya katakan, “Alhamdulillah”.

Orang-orang di Desa merasa keanehan dengan petani itu. Seminggu kemudian kuda tersebut kembali ke rumahnya sambil membawa serombongan kuda liar. Kuda-kuda itu disewakan kepada 0rang-orang Desa. Hingga petani itu mendadak menjadi orang kaya. Orang-orang di desanya berduyun-duyun mengucapkan selamat kepadanya, namun petani itu hanya katakan, “Alhamdulillah”.

Tak lama kemudian petani ini kembali mendapat musibah. Anaknya yang berusaha menjinakkan seekor kuda liar terjatuh sehingga patah kakinya. Orang-orang desa merasa amat prihatin atas kejadian itu, tapi sang petani lagi-lagi hanya mengatakan, “Alhamdulillah”.

Ternyata seminggu kemudian bala tentara masuk ke desa itu untuk mencari para pemuda untuk wajib militer. Semua pemuda diboyong keluar desa kecuali anak sang petani karena kakinya patah. Melihat hal itu si petani hanya berkata singkat, “Alhamdulillah”.

Cerita diatas menunjukkan kepada kita bahwa apa yang kelihatannya baik, belum tentu baik. Sebaliknya, apa yang kelihatan buruk belum tentu buruk. Sebagaimana  dalam Al-Quran : “…boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Q.S Al-Baqarah : 216)

Dalam Aspek da’wah yang dilakukan petani pada cerita diatas merupakan aspek da’wah nafsiyah. Terbukti saat petani itu dikenai beragam musibah dan beragam anugrah, petani itu mengatakan “Alhamdulillah”. “Alhamdulillah” kata yang singkat namun berarti sebagai pengobat untuk kejadian-kejadian yang menimpa. Inilah sifat yang perlu dimiliki oleh da’i, pada saat terpojokan oleh masalah-masalah maka jalan keluarnya adalah katakan “Alhamdulillah” suatu kata yang menandai dikembalikannya seluruh kejadian kepada Allah Swt. Dalam hal ini Allah Swt mengingatkan, sebagai berikut : ” Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan ”. (Q.S Al Jaatsiyah : 15)

Pada surat dan ayat yanng lain disebutkan pula : ”Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya” (Q.S. Fushshilat : 46)

Orang yang bersyukur tidak terganggu dengan apa yang terjadi menimpanya karena ia selalu menerima apa saja yang ia dapati. Serta apa yang dilakukan oleh kita sesungguhnya, itu kembali kepada kita termasuk saat kita bersyukur. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Quran : “Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (Q.S Luqman : 12)

Jika dikaitkan dengan kajian Teori Bimbingan Konseling cerita diatas senada dengan konsep Analisis Transaksional yang dikemukakan oleh Eric Bern. Dimana petani meskipun ia adalah orang tua akan tetapi ia dapat mengendalikan Egonya pada “Ego Dewasa” yang mana Ego dewasa bercirikan bijaksana, proporsional, fleksibel, dan bertanggung jawab.

 Wallahu ‘alam bishshowab. . .

Sumber : Eramuslim, Senin, 10 Rajab 1434 H / 20 Mei 2013

Senin, Mei 06, 2013

Sabar Unlimited



Allah SWT menjadikan sabar bagai kuda yang tak pernah letih, pedang yang tak pernah tumpul, pasukan perang yang tak terkalahkan, dan benteng yang tak tertaklukan. Sabar dan kemenangan ibarat dua saudara kandung. (Ibnu Qayyim al-Jauziyah)

  1. Sabar itu tiada berbatas, tiada pula limitnya. Tapi manusia sering mengklaim itu. Sejatinya ia yg tak sisakan ruang sabar lagi dlm dirinya.
  2. Jika ada org coba mancing kualitas sabar kita, berdoalah spy masih terus ada ruang dalam diri kita utk menampungnya. Bahkan menambahnya.
  3. Tapi sabar tak ada kaitannya dg diam terhadap kezhaliman. Diam thdp kebathilan. Bungkam thdp show kebohongan, fitnah, & sandiwara fakta.
  4. Ibu Musa as setelah sedih, kemudian sabar sesuai arahan Allah. Ia pun bereaksi dg mengutus kakak Musa. Inilah kegigihan usaha memonitor Musa.
  5. Ibu Musa tak menyerah melawan kezhaliman. Bahkan ia dpt kembali mengasuh Musa dg tenang. Plus upah dr kerajaan. Buah sabar luar biasa.
  6. Sebagian persepsikan sabar, qana'ah, tawakkal dg kurang tepat. Ke3nya seolah padu dg kelemahan atau sama dg "menyerah" padahal tak demikian.
  7. Sabar nya Nuh as. Selama 950 adl full action, totalitas amal, ikhlas & never give up. Itulah kenapa Nuh sgt ikonik dg kesabaran.
  8. Bahkan 2 org terdekatnya: istri & anak lelakinya tak ikut dlm kafilah dakwahnya. Keduanya ditelan air bersama keangkuhan & sombongnya.
  9. Ayyub as. yg sabar dg ujian Allah kembali menuai hasil yg tak disangka-sangka. Kekayaan & bahagianya dijelmakan kembali padanya.
  10. Aisyah yg diserang dusta sehingga Madinah terkepung fitnah perselingkuhan. Ia tak menyerah. Meski ia malu muluk2 brharap pd kearifan Ar-Rahman.
  11. Hanya satu pintanya: Allah buktikan dirinya tak sekotor tuduhan & fitnah org2 munafik. Sekedar pembebasan dari-Nya. Tp Allah bkehendak lain.
  12. Allah turunkan penyucian jiwa & namanya dlm rangkaian kalam2 suci-Nya yg terabadikan spanjang masa. Umat Islam terlepas dr fitnah murahan.
  13. Lihat pula Yusuf as yg harus sabar mndekam dlm penjara tahunan lamanya. Ia tak mati di dlmnya. Bahkan disulapnya mjadi pelataran surga.
  14. Padahal ia dijebloskan didalamnya dgn rekayasa kesalahan yg tanpa bukti. Bahkan tanpa didahului persidangan & pembelaan.
  15. Yusuf yg sabar tanpa siapa-2 yg bisa melindunginya, bbrp tahun kemudian menjelma jadi org yg dicari2 istana karena keahlian & kesantunannya.
  16. Ia jadi org penting di Mesir skaligus juru selamat rakyatnya yg dtimpa paceklik. Ia tak dendam dg org2 yg zhaliminya.Tp ia berbuat.
  17. Perhatikan pula sikap sabar Nabi Saw hadapi teror Kuffar Quraisy. Beliau tak diam, bahkan sempat cari suaka ke Thaif meski dizhalimi jg.
  18. Saat Fathu Makkah beliau perbanyak tasbih & istighfar utk kukuhkan sabar nya yg berbuah. Dg kebesaran jiwa beliau bersabda "pergilah.."
  19. "Pergilah, kalian bebas" (Idzhabu wa antumuththulaqo'). Maka sirnalah dendam & pusaran sejarah ms lalu. Abu Sufyan pun meresponnya...
  20. ...Keluarganya peluk Islam tanpa paksa. Ia pun mengubah gy hidupnya, "sejak saat ini tak terpikir olehku berbuat salah lagi".

  1. Abu Sufyan bahkan telah siapkan liang lahat untuknya. Meski ia belum mau mati saat itu, masih banyak cara tuk perbaiki sejarahnya.
  2. Imam Syafi'i yg sabar dlm keterbatasannya, bersama ibunya ia jejak jalan-jalan ilmu diberbagai negara. Shg Allah muliakan & angkat derajatnya.
  3. Sdg Ibrahim as. jangan tanya kualitas sabar nya. Berpisah dg belahan jiwa & buah hati. Setelah itu dituntut berkorban tuk buktikan totalitas cintanya.
  4. Bagi yg pernah alami spt itu baru terasa beratnya. Tak spt yg dibayangkan mereka yg belum merasakannya. Yg kdg hanya nilai tampilan lahirnya.
  5. Mau tahu hasilnya? Ending org-org sabar di atas: Muhammad Saw, Nuh, Yusuf, Ibrahim, Ibu Musa, Ayyub, Imam Syafi'i. Allah muliakan mereka.
  6. Melebihi perkiraan & sangkaan siapa saja, bahkan oleh para pelakunya. Karena reward utk org2 yg sabar sangat unlimited (Az-Zumar: 10).
  7. Karena dimensi sabar juga unlimited. Dipakai siapa saja dan dalam kondisi apa saja, serta di mana saja. Berhadapan dgn apa & siapa pun.
  8. Sabar dalam bertahan pada nilai kebaikan: berusaha konsisten (istiqomah) dg memperluas gelombang pengaruhnya selebar-lebarnya.
  9. Sabar dlm tinggalkan maksiat: walau sehebat apapun godaan & rayuan gombal serta jebakan2nya. Dilakukan oleh siapapun, dlm bentuk apapun.
  10. Sabar saat musibah: dgn terima putusan takdir meski sgt manusiawi diperbolehkan sedih yg tak berlebihan dg berbagai ekspresinya.
  11. Sabar saat diserang dusta & fitnah bertubi-2: dg tawakal pd Dzat yg serba Maha, disertai usaha bersihkan diri dg bukti2 & dukungan manusiawi.
  12. Sabar saat sampaikan kebaikan: dg tawakal pd Sang Pemilik Cinta disertai usaha tebarkan damai, cinta, keteladanan, keramahan & kerjasama.
  13. Sabar di saat jauh dari keluarga & org2 yg pahami: dg silaturahmi, tambah sahabat, jaringan & perbanyak amal yg berguna bagi sesama.
  14. Sabar saat dicela/dipuji, disalahpahami/memahami, saat tersesat jalan, saat bumi terasa sempit, saat dizhalimi, saat diremehkan/dilebih2kan.
  15. Sabar saat letih, saat merasa lemah, merasa gundah, saat ingin marah, atau tak tahu mau berbuat apa, serta dlm berbagai kondisi lainnya.
  16. Kesimpulannya: jika ada yg mencoba uji stok sabar kita, siapa saja/kondisi apapun. Jwb & buktikan bahwa sabar kita unlimited karena satu hal....
  17. Ada Dzat yg selalu suply stok sabar kita. "Innallaha ma'ash-shobirin" (Allah bsama org2 penyabar). So never ending, never giv up...
  18. Dan nikmati janji Allah tanpa ragu dgn unlimited rewards... Sebagaimana cinta & rahmat-Nya yg tak berbatas. Bagi siapapun..

Saiful Bahri
@L_saba
Graduated from Al-Azhar Univ. in Cairo (Ph.D in Tafsir al-Quran)