Kamis, Agustus 30, 2018

SEDEKAH YANG PERNAH SALAH


Sahabat kesayangan Nabi SAW, Abu Hurairah RA meriwayatkan sebuah hadis mengenai ketulusan seorang dermawan pada masa lampau. Suatu hari lelaki itu berkata, “Malam ini aku akan bersedekah.” Lalu, ia pun memberi sedekah kepada orang yang ditemuinya. Keesokan hari, rupanya menjadi buah bibir orang karena yang menerima adalah seorang pelacur.Ia pun menyesalinya dan berdoa, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu yang menakdirkan sedekahku jatuh ke tangan pelacur. Aku akan bersedekah lagi.”
Pada malam berikutnya, ia memberi sedekah kepada orang yang dijumpai. Namun pada pagi hari, lagi-lagi menjadi bahan cemoohan karena sedekahnya diterima oleh orang berada. Lelaki itu pun tambah gundah dan berkata, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, ternyata sedekahku jatuh ke tangan orang kaya. Aku akan bersedekah lagi.”
Berharap tidak keliru lagi, malam itu, ia pun berse dekah kepada seseorang. Namun, esok hari ramai lagi dibicarakan khalayak dan menyayangkan sedekahnya diterima oleh seorang pencuri. Mendengar hal itu, ia merasa gagal untuk bersedekah kepada orang yang tepat. Lalu berucap, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, rupanya sedekahku diterima oleh seorang pelacur, orang kaya, dan pencuri.”
Suatu malam, ia bermimpi didatangi seorang malaikat dan berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Adapun sedekah yang jatuh ke tangan pelacur, semoga ia berhenti melacurkan diri. Sedekahmu kepada orang kaya, kiranya ia sadar dan mau berbagi. Sementara, sedekahmu kepada pencuri akan membuatnya berhenti mencuri.” (HR Bukhari).
Kisah inspiratif ini relevan sekali dalam upaya kita membangun karakter kedermawanan pada anak-anak. Paling tidak, ada tiga pesan berharga di dalamnya, yakni:Pertama, dasar utama segala perbuatan baik adalah ketulusan (ikhlas), semata karena Allah SWT (QS.98: 5).Menjaga keikhlasan dalam berbuat kebajikan sering kali dinodai oleh penyaki hati, yakni selalu ingin dilihat (riya`)dan ingin dipuji (sum’ah), yang akhirnya menjadi `ujub (kagum pada diri sendiri).
Kedua, jika sedekah itu untuk seseorang, lebih utama sembunyi. Seseorang akan mendapat perlindungan Allah pada hari kiamat karena bersedekah diam-diam sehingga tangan kiri tidak tahu apa yang diberikan tangan kanan (HR Bukhari). Namun, jika mampu menjaga hati, sedekah terbuka tetap dianjurkan (QS.93: 11).
Ketiga, sedekah yang tulus tidak akan diabaikan dan pasti mendapat ganjaran dari Allah SWT. Sebab, sedekah akan memberikan dampak positif tersendiri bagi penerimanya, apa pun latar belakang, status sosial, bahkan agamanya. Kisah di atas menegaskan, walaupun diterima seorang pelacur, orang kaya, dan pencuri, terselip secercah harapan di dalamnya.
Demikian pula halnya, ketika kita bersedekah untuk korban bencana Lombok NTB yang menelan korban 300 orang lebih meninggal dunia, luka-luka berat, dan kehilangan harta benda. Begitu pun, ketika kita memberi sumbangan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-73 RI. Tak usah risau siapa yang akan menerimanya karena sedekah kita akan bernilai kebajikan dalam merajut kebersamaan anak bangsa dan tanda syukur atas nikmat Allah SWT.
Sungguh, sedekah yang tulus tak akan pernah salah sasaran dan selalu memberi maslahat bagi penerimanya.Tentulah, Allah SWT akan memberikan balasan yang berlipat ganda di dunia dan akhirat kelak (QS. 2: 261-262). Insya Allah, kedermawanan itu pula yang akan menjadi karakter anak-anak kita, amin. Allahu a’lam bish-shawab.

Dr. Hasan Basri Tanjung

Senin, November 13, 2017

4 Sholat Sunnah yang Rugi Besar Jika Ditinggalkan



Memang tidak wajib. Namun jika sholat-sholat sunnah ini ditinggalkan, kita bisa rugi besar. Sebab keutamaannya luar biasa dan Rasulullah mewasiatkan agar kita berupaya selalu melaksanakannya.
Sholat Tahajud
Sholat tahajud merupakan sholat sunnah yang paling utama. Rasulullah mensabdakan:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ

“Sholat yang paling afdhol setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i)

Sholat sunnah yang juga sering disebut sholat malam (sholat lail, qiyamullail) ini senantiasa Rasulullah kerjakan. Sebab bagi beliau, sholat ini wajib. Sedangkan bagi umatnya, sunnah muakkad.

Tahajud juga merupakan satu-satunya sholat sunnah yang disebutkan dalam Al Quran berikut keutamaannya.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Israa’: 79)
Sholat Witir
Seperti halnya sholat tahajud, sholat witir juga senantiasa Rasulullah lakukan. Beliau juga mewasiatkan agar kita memelihara sholat ganjil tersebut.
إِنَّ اللهَ زَادَكُمْ صَلاَةً، فَحَافِظُوْا عَلَيْهَا، وَهِيَ اَلْوِتْرُ

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’alatelah memberi kalian tambahan shalat, maka peliharalah dia, yaitu shalat Witir.” (HR. Ahmad)

Sholat witir merupakan salah satu dari tiga wasiat Rasulullah kepada Abu Hurairah untuk senantiasa dikerjakan, jangan sampai ditinggalkan.

Sholat Sunnah Fajar
Sholat sunnah fajar atau sholat sunnah qabliyah Subuh hendaklah kita upayakan sekuat tenaga untuk kita amalkan. Keutamaannya yang luar biasa, sungguh membuat kita merugi jika meninggalkannya.
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim)

Dalam praktiknya, Rasulullah senantiasa menjaga sholat sunnah ini bahkan melebihi sholat sunnah lainnya.
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْر

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu shalat sunnah pun yang lebih beliau jaga dalam melaksanakannya melebihi dua rakaat shalat sunnah fajar.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sholat Dhuha
Jika ketiga sholat tahajud dan sholat witir dikerjakan di malam hari dan sholat fajar dikerjakan setelah terbitnya fajar, sholat dhuha adalah sholat sunnah di pagi hari yang keutamaannya luar biasa. Karenanya, Rasulullah mewasiatkan Abu Hurairah untuk tidak pernah meninggalkannya.
أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ

“Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), shalat Dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Inilah sholatnya orang-orang awwabin, dua rakaatnya senilai 360 sedekah, 4 rakaatnya membawa kecukupan sepanjang hari. Ia juga ghanimah terbanyak dan bisa berpahala senilai umrah. Lebih detilnya bisa dibaca Keutamaan Sholat Dhuha. [Muchlisin BK/Tarbiyah.net]

Selasa, November 07, 2017

Sedekah Yang Paling Besar Pahalanya

Sahabat, sedekah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Bukan hanya dianjurkan untuk orang kaya saja, tetapi sedekah dianjurkan dan memang pada dasarnya dapat dilakukan oleh siapa saja.
Kita juga bisa sedekah kepada orang yang menjadi tanggungan kita. Jadi misalkan kita kepala keluarga dan ingin bersedekah kepada orangtua, anak, istri, dan semua orang yang menjadi tanggungannya, maka hal itu juga diperbolehkan bahkan termasuk sedekah yang paling baik.  Sebagaimana hadits berikut;
أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata,: "Shadaqah yang paling baik adalah dari orang yang sudah cukup (untuk kebutuhan dirinya). Maka mulailah untuk orang-orang yang menjadi tanggunganmu". (HR Bukhari No 1337)
Selain itu, Sahabat tahu nggak sih, ternyata ada juga lho sedekah yang paling banyak atau besar pahalanya. Terus, mau juga buat dapat pahalanya? Coba simak hadits berikut;
أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَان
 
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan berkata,: "Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?". Beliau menjawab: "Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan kikir, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan begini (punya ini) dan si fulan begini. Padahal harta itu milik si fulan". (HR Bukhari No 1330)
Gampang-gampang susah sih. Bayangin, lagi kaya tapi kikir eh terus disuruh sedekah! Gimana bisa?!
Tapi justru di situlah ujiannya. Karena itu artinya seseorang tersebut harus berjuang melawan hawa nafsunya. Hawa nafsu nahan-nahan hartanya. Apa lagi orang yang kikir kan biasanya taku miskin. Di dalam benaknya tertanam pikiran bahwa semakin banyak sedekah maka hartanya akan berkurang. Padahal jika kita percaya dengan matematika Allah yang luar biasa, maka seharusnya orang tersebut sadar, bahwa semakin banyak memberi maka Allah akan melimpahkan dan melipatgandakan rezekinya dengan jalan yang tidak disangka-sangka. Sebab demikianlah janji Allah. Dan Allah tidak pernah meningkari janji.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia."

(QS. Al-Hadid [57] : Ayat 18)
Wallahua'lam bishowab.

Senin, Oktober 30, 2017

Ternyata 3 Sifat Inilah Sumber Segala Dosa

Astaghfirullaah, rupanya ada 3 sifat dasar manusia yang bisa menjadi sumber dari segala dosa. Sifat yang nomor 3 rasanya paling banyak dimiliki oleh kita.
 
Ibnul Qoyyim –rahimahullah- mengatakan, “Barangsiapa yang terbebas dari tiga sifat ini, maka dia akan terlindung dari segala macam kejelekan. (Ketahuilah), kekafiran itu berasal dari sifat sombong. Maksiat berasal dari sifat tamak. Sikap melampaui batas dan kezholiman berasal dari sifat dengki (hasad).”
 
1. Sombong
 
Yang disebut sombong bukanlah mengenakan pakaian bagus-bagus, akan tetapi sombong adalah perkara hati. Ketika kita memandang diri lebih baik dari orang lain, entah karena harta, jabatan, atau ilmu yang kita miliki, maka bisa jadi kita telah berlaku sombong.
 
Atau, ketika kita meremehkan orang lain karena kita menganggap kadar ilmunya rendah, hartanya lebih sedikit, jabatannya bukan siapa-siapa, kemudian kita menolak kebenaran yang disampaikannya, maka itulah sifat sombong yang sama seperti yang dimiliki Iblis:
 
Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia,” (HR. Muslim).
 
2. Tamak
 
Segala maksiat berasal dari sifat tamak atau rakus. Melihat gambar porno, mencicipi minuman keras, selingkuh, meminta pertolongan dukun dan jimat, semuanya kebanyakan bersumber dari sifat rakus yang senantiasa merasa kurang dan kurang.
 
Sudah punya istri, masih mau selingkuh. Sudah punya rumah, mau yang lebih bagus akhirnya melakukan penipuan dalam berbisnis. Astaghfirullaah...
 
3. Hasad atau Iri
 
Inilah yang biasanya banyak menjangkiti kita. Melihat tetangga ada mobil baru langsung deh iri. Melihat postingan sosial media orang lain langsung deh baper.
 
Ada orang-orang yang menghilangkan kenikmatan orang lain hanya karena merasa hasad dan dengki. Naudzubillah mindzalik.
 
Sahabat .... semoga Allah menolong kita dari 3 sifat buruk sumber segala dosa tersebut.
 
Sumber : Ummi Online

Rabu, September 27, 2017

10 Doa yang Mustajab di pagi hari



Doa di pagi hari dalam islam bisa anda praktekkan setiap hari dengan harapan akan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt ketika menjalankan aktivitas anda sehari-hari. Selain itu akan memberikan ketenangan batin bagi anda sehingga aktivitas bisa berjalan dengan lancar.

Doa Mujarab Untuk Pagi Hari
 
Apapun itu aktivitas yang akan kita lakukan memang alangkah baiknya didahului dengan doa – doa agar apa yang anda lakukan mendapatkan ridho dari Allah Swt. Pada artikel kali ini akan membahas mengenai doa di pagi hari dalam islam. Untuk lebih jelasnya, yuk sama – sama kita simak penjelasannya di bawah ini:

1. Membaca Ayat Kursi Sebanyak Satu Kali
 
Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255)

2. Membaca Surat Al – Ikhlas Sebanyak Tiga Kali
 
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4)

3. Membaca Surat Al – Falaq Sebanyak Tiga Kali
 
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq : 1 sampai 5)

4. Membaca Surat An – Naas Sebanyak Tiga Kali
 
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas : 1 sampai 6)

5. Berdasarkan HR. Muslim No 2723 Dibaca Satu Kali
 
Jika anda ingin lebih jelas disarankan untuk melihat keterangan Syarh Hisnul Muslim, halaman 161:
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.

“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”

6. Berdasarkan HR. Tirmidzi No. 3391 dan Abu Daud No. 5068 Dibaca Satu Kali
 
Poin yang satu ini bisa anda ikuti berdasarkan pendapat dari Al Hafizh Abu Thohir, beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih :
Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

7. Berdasarkan HR. Bukhari No. 6306 Dibaca Satu Kali
 
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

8. Berdasarkan HR. Abu Daud No. 5069 Dibaca Empat Kali
 
Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan:
Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.”

9. Berdasarkan HR. Abu Daud No. 5074 dan Ibnu Majah No. 3871 Dibaca Satu Kali
 
Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih:
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).”

10. Berdasarkan HR. Tirmidzi No. 3392 dan Abu Daud No. 5067 Dibaca Satu Kali
 
Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahawa sanad hadits ini shahih:
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.

“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” 

Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai doa di pagi hari dalam islam di atas yang diulas secara detail dan dikemas dengan menarik, diharapkan bisa membantu memudahkan dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi.

Sehingga nantinya mungkin bisa dijadikan sebagai bahan referensi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari – hari dan menambah wawasan bagi anda. Sampai disini dulu ya artikel kali yang membahas mengenai doa di pagi hari dalam islam.

Semoga bisa bermanfaat bagi anda dan terima kasih sudah meluangkan sedikit waktu untuk membaca artikel saya ini.

Sumber: dalamislam.com